Pulau Kelapa
Karya: Sri Eka Warnita Meuraxa
Di perutmu hidup berbagai ragam makhluk berkisar 10.187.595 jiwa
Di perutmu terbangun kokoh
kantor-kantor diplomatik perwakilan negara-negara
Kantor sekretariat ASEAN
Kau kujuluki Pulau Kelapa
Pulau Kelapa
Ibukota Jakarta-ku
Di tubuhmu dibangun 1001 mimpi anak negri
Di tubuhmu pula berdiri milyaran juta jiwa
Duhai pulau kelapaku ....
Teriris hati ketika pilu berhamburan menghujam sukma
Anak-anak meronta kelaparan
Bapak--ibu mengais rezeki demi sejengkal perut
Kakek--nenek tergelatak menahan sakit nan teramat
Duhai para bangsawan nan hidup di pulau kelapaku--Ibukota Jakarta
Ringankanlah tanganmu untuk membantu karena-Nya
Bukan sekadar dipandang rendah oleh kaummu
Duhai kau para tuan berdasi
Lihatlah ....
Lihatlah mereka nan tergeletak pilu menahan lapar
Palingkanlah wajahmu sedikit saja kepada mereka tuan
Bukan malah menghardik, mencela, atau bahkan meludahi mereka sebab jijik menggelitik lidahmu
Lihatlah ....
Lihatlah ....
Banyak tuan-tuan tertawa dengan tahta menyelimuti jasad
Namun, sebenarnya hatinya mati untuk berkasih sayang
Pulau kelapaku ....
Ibukota Jakarta
Aku memilihmu
Karena kau mencintaiku
Hati ini ingin selalu berlabuh dan berpetualang menelusuri setiap ruang hidupmu
Agar berjayalah engkau pulau kelapaku
Jakarta--Ibukota Indonesiaku
Aku memilihmu
Karena kau mencintaiku
Barus, 14 Juni 2019
Di perutmu hidup berbagai ragam makhluk berkisar 10.187.595 jiwa
Di perutmu terbangun kokoh
kantor-kantor diplomatik perwakilan negara-negara
Kantor sekretariat ASEAN
Kau kujuluki Pulau Kelapa
Pulau Kelapa
Ibukota Jakarta-ku
Di tubuhmu dibangun 1001 mimpi anak negri
Di tubuhmu pula berdiri milyaran juta jiwa
Duhai pulau kelapaku ....
Teriris hati ketika pilu berhamburan menghujam sukma
Anak-anak meronta kelaparan
Bapak--ibu mengais rezeki demi sejengkal perut
Kakek--nenek tergelatak menahan sakit nan teramat
Duhai para bangsawan nan hidup di pulau kelapaku--Ibukota Jakarta
Ringankanlah tanganmu untuk membantu karena-Nya
Bukan sekadar dipandang rendah oleh kaummu
Duhai kau para tuan berdasi
Lihatlah ....
Lihatlah mereka nan tergeletak pilu menahan lapar
Palingkanlah wajahmu sedikit saja kepada mereka tuan
Bukan malah menghardik, mencela, atau bahkan meludahi mereka sebab jijik menggelitik lidahmu
Lihatlah ....
Lihatlah ....
Banyak tuan-tuan tertawa dengan tahta menyelimuti jasad
Namun, sebenarnya hatinya mati untuk berkasih sayang
Pulau kelapaku ....
Ibukota Jakarta
Aku memilihmu
Karena kau mencintaiku
Hati ini ingin selalu berlabuh dan berpetualang menelusuri setiap ruang hidupmu
Agar berjayalah engkau pulau kelapaku
Jakarta--Ibukota Indonesiaku
Aku memilihmu
Karena kau mencintaiku
Barus, 14 Juni 2019
Komentar
Posting Komentar